• Band dalam Negeri yang Rilis Mini Album Pertengahan Tahun ini ...
  • Go-Green adalah suatu gerakan yang bertujuan melestarikan dan menciptakan suasana lingkungan ...
  • Apa saja sih yang termasuk sumber energi yang ramah lingkungan?
  • Siapa sangka dari seorang fans kini menjadi bagian dari ...
  • Ramai iklan yang mengajak untuk meremukkan botol air mineral kosong. Kenapa sih?
  • Terumbu karang yang memiliki banyak manfaat bagi kita maupun biota yang hidup di sekitarnya kini mulai hancur akibat ulah nakal manusia.
  • Ini dia musisi di balik layar dari Gorillaz

Rabu, 30 Juni 2010

Elektromagnetik Gun


Setelah melaksanakan planning hari ini, yaitu nyuci sepatu-sepatuku.
Saya bergegas menyalakan si Lepi (laptop kesayanganku) untuk segera jalan-jalan di dunia maya.
Ketika ku buka blog, pengen banget posting. Tapi gak tau apa yg mau dipostingin.
Tiba-tiba keinget sama penemuan anak bangsa yg beberapa waktu lalu meraih medali emas di kancah dunia.
"Elektromagnetik Gun",penemuan anak bangsa yg mengharumkan nama negara.

Bangsa Indonesia boleh berbangga dengan prestasi-prestasi yg diraih para generasi muda yg brilliant.
Seperti halnya  dengan seorang MIFTAH YAMA FAUZAN (16) siswa SMAN 1 Sidoarjo yg menyabet medali emas dalam International Conference of Young Scientist (ICYS) 2010 di Bali beberapa waktu lalu. Proyeknya berjudul Development of Smart Electric Gun With Adaptive Bullet Speed mecoba untuk menciptakan senjata dengan operasional murah tapi efektif.

Caranya, dengan meniadakan serbuk mesiu dalam pelontaran proyektil peluru. Sebagai penggantinya, MIFTAH menggunakan sistem elektromagnetik. Sistem ini dipadukan dengan mekanisme sensor jarak untuk menentukan kekuatan lontaran peluru.

Masalah yang sering dihadapi dalam melakukan penembakan seringkali adalah peluru yang tidak mencapai sasaran karena targetnya terlalu jauh saat menggunakan peluru kaliber kecil dan sebaliknya target hancur berantakan saat digunakan peluru kaliber besar dengan sasaran yang dekat.

Untuk itu, diperlukan mekanisme khusus untuk mengukur jarak sasaran. MIFTAH menggunakan sensor untuk electric gun. Sensor ini bekerja dengan menangkap pantulan sinar laser yang ditembakkan dari bawah laras senjata, Informasi tentang jarak sasaran yang diterima sensor ini kemudian diterjemahkan untuk setting kumparan peluncur,. Di sini, peluncur peluru akan menyesuaikan daya dorongnya dengan jarak senjata ke target.

“Kekuatan lontaran peluru bisa kita sesuaikan, apakah untuk melumpuhkan saja atau mematikan. Semuanya tergantung pada kekuatan batere dan kapasitor. Untuk prototype ini saya gunakan batere 12 volt yang dikonversikan menjadi 300 volt dengan 6 kapasitor. Kalau mau lebih dahsyat lagi lontarannya, tinggal ditingkatkan spesifikasi batere dan kapasitor,” kata dia.

Dikatakan low cost gun karena memang biaya produksinya sangat murah. Untuk pengembangan senjata ini saja, MIFTAH hanya mengeluarkan kocek tak lebih dari Rp1 juta.

Berhasil mendapatkan emas di ICYS 2010, MIFTAH justru semakin bersemangat untuk menciptakan inovasi-inovasi baru di bidang persenjataan. Obsesi yang ingin diraihnya ke depan adalah menciptakan elegtromagnetic jamming gun yang bisa mengacaukan sistem telekomunikasi dan deteksi radar.

“Kalau militer Amerika Serikat membuatnya dalam bentuk bom electromagnetic, saya tertarik untuk membuat prototype gun karena lebih mudah dibawa,” paparnya.
Total biaya yang dikeluarkan untuk senajata EMG-M4 yang mampu menembus jarak 30 meter mencapai Rp 1,5 juta.

8 komentar:

  1. wah ga mudenk deh mslh senjata gitu. tapi salut deh buat Miftah Yama Fauzan... ini nih yg ngebanggain INdonesia. ga kek artis itu tuh....

    BalasHapus
  2. @Nophie
    hahaha..
    Berinisial "A" kan?
    :D
    ..
    semoga indonesia semakin jaya iptek-nya dan olahraga nya makin ganas..Mana si MACAN Asia...!!!??

    BalasHapus
  3. anak bangsa indonesia memang hebat sob, cuma sayang tidak begitu di pedulikan di negara ini, cuma hiburan aja yg ngetop di negara ini..

    BalasHapus
  4. wah..salut nih ma anak indonesia. top banget dah

    BalasHapus
  5. @fathan
    iya kang..
    bener banget..
    ujung2nya pada direkrut ma negara orang..

    BalasHapus
  6. @.: dunia TI :.
    iya..
    semoga generasi2 berikutnya lebih top..

    BalasHapus
  7. nah ini disebut berprestasi, daripada senjata dipake tawuran, mending gausah sekolah aja :D

    BalasHapus
  8. @OeMpaK
    hahaha..
    trus mau jadi apa ntar?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...