• Band dalam Negeri yang Rilis Mini Album Pertengahan Tahun ini ...
  • Go-Green adalah suatu gerakan yang bertujuan melestarikan dan menciptakan suasana lingkungan ...
  • Apa saja sih yang termasuk sumber energi yang ramah lingkungan?
  • Siapa sangka dari seorang fans kini menjadi bagian dari ...
  • Ramai iklan yang mengajak untuk meremukkan botol air mineral kosong. Kenapa sih?
  • Terumbu karang yang memiliki banyak manfaat bagi kita maupun biota yang hidup di sekitarnya kini mulai hancur akibat ulah nakal manusia.
  • Ini dia musisi di balik layar dari Gorillaz

Sabtu, 26 Juni 2010

Mengapa Menguap Menular?


Menguap merupakan refleks pernafasan untuk menarik lebih banyak oksigen ke dalam aliran darah.
Menguap merupakan refleks yang dipicu oleh darah yang membutuhkan lebih banyak oksigen.
Menguap dapat membantu mengatur suhu tubuh kita.
Selain itu, hipotesis lain mengatakan bahwa ada zat kimia di dalam otak kita yang mempengaruhi suasana hati dan emosi kita serta menyebabkan kita menguap.

TAPI, MENGAPA MELIHAT ORANG LAIN MENGUAP DAPAT MENULAR KEPADA KITA?



Sebuah kelompok di Finlandia mencoba menelusuri jawabannya melalui sebuah studi. Studi tersebut menyatakan bahwa ternyata di dalam otak terdapat sirkuit yang menganalisis dan memerintah kita untuk mengikuti gerakan orang lain. Sirkuit ini disebut sebagai “sistem neuron cermin” atau mirror-neuron system karena mengandung jenis khusus dari sel-sel otak atau neuron, yang menjadi aktif ketika pemiliknya melakukan sesuatu dan merasakan orang lain melakukan hal yang sama. Cermin neuron menjadi aktif ketika seseorang meniru tindakan orang lain. Proses ini mirip dengan proses belajar. Namun belakangan, peran sistem ini terhadap penularan proses menguap mulai diragukan. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa sistem ini tidak tampak bekerja pada saat terjadinya menguap yang menular ini.

Hal ini juga didukung oleh penelitian lain. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cognitive Brain Research oleh Steven Platek, PhD, psikolog dari State University of New York di Albania, menyebutkan bahwa penularan menguap merupakan respons empatetik, sama halnya seperti tertawa. Artinya, menguap menjadi cara dalam menunjukkan empati kita terhadap perasaan orang lain. “Menguap tidak hanya bisa dipicu setelah melihat orang lain menguap, tetapi juga mendengarkan, membaca, atau bahkan berpikir tentang menguap,” kata Platek, yang memimpin penelitian tersebut.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...