• Band dalam Negeri yang Rilis Mini Album Pertengahan Tahun ini ...
  • Go-Green adalah suatu gerakan yang bertujuan melestarikan dan menciptakan suasana lingkungan ...
  • Apa saja sih yang termasuk sumber energi yang ramah lingkungan?
  • Siapa sangka dari seorang fans kini menjadi bagian dari ...
  • Ramai iklan yang mengajak untuk meremukkan botol air mineral kosong. Kenapa sih?
  • Terumbu karang yang memiliki banyak manfaat bagi kita maupun biota yang hidup di sekitarnya kini mulai hancur akibat ulah nakal manusia.
  • Ini dia musisi di balik layar dari Gorillaz

Minggu, 31 Maret 2013

Efek Rumah Kaca

Pada akhirnya memiliki kesempatan kembali untuk menulis. Pada postingan kali ini akan sedikit mengulas sebuah band dalam negeri yang karya-karyanya patut untuk diperhitungkan oleh temen-temen semua. Sebuah band yang dirasa sangat original dan khas, "Efek Rumah Kaca".

Band dengan 3 orang personil ini; Cholil Mahmud (Vocal, Guitar), Adrian Yunan Faisal (Bass, Backing Vocal),  dan Akbar Bagus Sudibyo (Drum, Backing Vocal); memiliki kebiasaan menulis lagu yang berbeda dengan band-band yang lain. Mereka menuliskan lirik sosial, realita kenyataan yang ada di sekitar, sehingga musik mereka tidak hanya untuk menghibur namun di dalamnya juga tersaji refleksi dan realitas yang ada.

Band ini memulai debut mereka pada tahun 2007, di mana Agustus 2007 mereka mengawalinya dengan menjalani tour ke beberapa kota dan pada September 2007 mereka merilis album pertama (Selftitled) ke pasar musik Indonesia. Single pertama "Jatuh Cinta Itu Biasa Saja" mulai mendapatkan perhatian dari media dan musik pendengar Indonesia. Tapi, hal yang paling berpengaruh pada nama Efek Rumah Kaca ke nasional adalah single kedua mereka, "Cinta Melulu" - sebuah sindiran keapada industri musik Indonesia yang didominasi oleh lagu cinta yang disajikan dengan komposisi musik dan lirik yang biasa-biasa saja, ungkap mereka.

Mereka juga telah menerima beberapa penghargaan di antaranya, "The Best Cutting Edge" - MTV Indonesia Music Award 2008, "Editor's Choice 2008" of the Rolling Stone Indonesia version, "Class Music Heroes 2008" dan nominated dalam Anugrah Musik Indonesia Award 2008.

Kurang dari setahun kemudian, 19 Desember 2008, mereka merilis album kedua mereka (Kamar Gelap). Pada album ini, Efek Rumah Kaca membuat album lebih berwarna, lebih kaya nuansa. Pada satu kesempatan, Efek Rumah Kaca dipercaya untuk mengisi bagian khusus tentang pemilu di harian Kompas (selama satu bulan, yang diterbitkan setiap hari Sabtu di bulan Januari 2009).

Jelas, Efek Rumah Kaca masih band yang sama seperti yang mereka dirikan: mencoba untuk menulis lagu sebagus dan seindah mungkin, menangkap reality, dan berharap untuk memberikan warna indah pada setiap karyanya. Sambil sesekali bersorak, bukan pada siapa pun, tetapi pada jalannya sendiri, "Market Can Be Created!", teriak mereka.



Referensi: http://www.reverbnation.com/artist_2621117/bio

3 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...