Mengenai sampah sepertinya kita perlu
belajar pada Swedia dan Jerman. Kedua Negara maju ini dapat mengalih artikan
makna sampah yang berupa ‘benda tak terpakai’ lagi menjadi benda yang
bermanfaat, hal ini khususnya terjadi di Swedia.
Jerman
merupakan ‘Juara Dunia’ dalam hal pengelolaan sampah. Di negara ini dengan
sedemikian rupa sampah diolah sehingga dapat dimanfaatkan kembali, misalnya
limbah besi yang digunakan kembali untuk konstruksi-konstruksi bangunan.
Swedia,
kita perlu belajar dari negara ini. Bagaimana tidak, dengan sampah mereka mampu
memiliki sumber energi sendiri. Menurut Chalmers (2013), berbagai jenis sampah
tersebut menjadi tiga outcome yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Swedia :
- · Outcome pertama adalah agriculture bio fertilizer atau dalam bahasa sederhannya, pupuk. Dihasilkan dari limbah-limbah organik rumah tangga.
- · Outcome kedua adalah industry raw material yaitu bahan-bahan hasil daur ulang seperti kardus, plastic, kertas yang telah diolah menjadi bahan setengah jadi dan bias digunakan untuk produksi ulang.
- · Outcome ketiga adalah energi yang digunakan sebagai sumber electricity di kota, pemanas ruangan, dan juga pemanas air. Energi ini dihasilkan dari proses pembakaran sampah-sampah campuran. – via : ppiswedia.se
Ditambahkan pula penjelasan 700 ribu ton sampah menghasilkan 1500 gigawatt hour (GWH) panas yang menyumbang 30% energy heating untuk distrik Göteborg dan juga menghasilkan 270 GWH electricity yang menutupi 5% kebutuhan listrik kota. Swedia pun mengimpor 800.000 ton sampah setiap tahunnya dari negara-negara tetangganya.
Menurut
beberapa sumber, setiap harinya 380 kota di Indonesia memproduksi 80.000 ton
sampah. Dalam 10 hari, produksi sampah Indonesia sudah memenuhi kebutuhan
sampah tahunan yang Swedia impor dari Norwegia.
Gambar: http://www.derbyweb.com/index.aspx?NID=126
arikel yang bagus bro... makasih infonya...
BalasHapusTrims mas. Sama sama mas..
HapusBerarti Indonesi mmepunyai potensi besar ya dalam memanfaatkan sampah seharusnya, soalnya kan banyak sampah dimana-mana *eh
BalasHapusRalat : Indonesia maksudnya.
HapusNah, harusnya seperti itu. Pasti bisa, soalnya ini sangat berpotensi asal jangan ada tangan tangan nakal deh. Hehe..
Hapusmakasih buat postingannya, lagi nyari ide buat PKM
BalasHapusSama sama mas, sukses PKM buta PKM-nya.
Hapus